dear Waardevolle Hustorische reader... kali ini kita akan membahas pembagian zaman pra aksara yang sebenarnya simple tapi masih banyak yang bingung. kenapa bingung?? yap,, karena namanya hampir sama, ada yang diikuti kata zoikum ada pula yang lithikum. perlu kita ketahui bahwa masa pra aksara secara garis besar digolongkan menjadi dua yaitu menurut geologi (alam) dan menurut arkeologi (alat). lalu mana yang zoikum dan mana yang lithikum???
zoikum berasal dari bahasa Yunani "zoion" yang artinya hewan, kata zoikum digunakan untuk menamai pembagian masa pra aksara menurut geologi atau dilihat dari keadaan alamnya.
sedangkan lithikum atau litikum berasal dari Bahasa Yunani "lithos" yang artinya zaman purba, digunakan untuk menamai masa pra aksara menurut arkeologi atau dilihat dari alatnya dalam hal ini peralatan batu atau zaman batu.
untuk lebih jelasnya lihatlah bagan di bawah ini ya.....
Tuesday, January 31, 2017
Friday, January 6, 2017
Daendels, si "tangan dingin" Kesuksesan Jalan Pantura
Herman Willem Daendels (lahir
di Perancis, 21 Oktober 1762 – meninggal di Elmina, Belanda Pantai
Emas,2 Mei 1818 pada umur 55 tahun), adalah seorang Gubernur Jenderal
Hindia Belanda yang ke-36. Ia memerintah antara tahun 1808 - 1811.
tugas
utama Daendels adalah melindungi pulau Jawa dari serangan Inggris. kenapa
Inggris mengincar Jawa?, dan mengapa Daendels yang ditugaskan?
itu
pasti pertanyaan yang muncul ketika membahas tentang tugas-tugas pak Daendels
kan?. mari kita bahas satu persatu.
Kenapa
Inggris mengincar Jawa?
seperti
yang kita ketahui bersama kurun waktu 1808 - 1811 adalah masa dimana Hindia
Belanda sedang dikuasai Perancis, lho kok Peancis? bukan Belanda?
pada masa itu Perancis berhasil mengalahkan Belanda pada Perang Koalisi di Eropa sana, maka dari itu secara teknis Hindia Belanda juga ikut berada di bawah kekuasaan Perancis.Alasan utama Inggris Menyerang Jawa adalah karena Jawa bagian penting dari Hindia Belanda, sedangkan Hindia belanda sedang dikuasai Perancis. Perancis dan Inggris adalah musuh abadi pada masa perang koalisi di Eropa. oleh karena itu Inggris berusaha merebut apapun yang berhasil dikuasai Perancis dalam rangka memenangkan perang koalisi.
Mengapa daendels yang ditugaskan?
Sejak muda daendels sudah berkiprah di dunia militer, keberhasilannya terlihat saat ia berhasil mempertahankan provinsie Friesland dan Groningen dari serangan Prusia, hal tersebut yang membuat ia direkomendasikan ke Jawa karena pertimbangan kehebatan dan sifatnya yang keras agak cenderung "kejam"
Dalam rangka mengemban tugas mempertahankan pulau Jawa dari serangan Inggris banyak hal yang dilakukan Daendels, slah satu yang paling fenomenal adalah membangun jalan pos atau sekarang disebut dengan Jalan Pantura yang menghubungkan Anyer dan Panarukan melewati Pantai Utara Jawa tanpa terputus. tujuan dibangun jalan ini selain mempermudah mobilitas juga difungsikan sebagai pusat informasi karena setiap beberapa kilometer dibuat satu pos informasi.
Kontroversi terjadi tentang pembangunan jalan ini. Pada
masa Daendels banyak pejabat Belanda yang dalam hatinya tidak menyukai Perancis
tetapi tetap setia kepada dinasti Oranje yang melarikan diri ke Inggris. Namun
mereka tidak bisa berbuat banyak karena penentangan terhadap Daendels berarti
pemecatan dan penahanan dirinya. Hal itu menerima beberapa orang pejabat
seperti Prediger (Residen Manado), Nicolaas Engelhard (Gubernur Pantai Timur
Laut Jawa) dan Nederburgh (bekas pimpinan Hooge Regeering). Mereka yang dipecat
ini kemudian kembali ke Eropa dan melalui informasi yang dikirim dari para
pejabat lain yang diam-diam menentang Daendels (seperti Peter Engelhard
Minister Yogya, F. Waterloo Prefect Cirebon, F. Rothenbuhler, Gubernur Ujung
Timur Jawa), mereka menulis keburukan Daendels. Di antara tulisan mereka
terdapat proyek pembangunan jalan raya yang dilakukan dengan kerja rodi dan
meminta banyak korban jiwa. Sebenarnya mereka sendiri tidak berada di Jawa
ketika proyek pembangunan jalan ini dibuat. Ini terbukti dari penyebutan
pembangunan jalan antara Anyer dan Panarukan, padahal Daendels membuatnya
dimulai dari Buitenzorg. Sayang sekali arsip-arsip mereka lebih banyak
ditemukan dan disimpan di arsip Belanda, sementara data-data yang dilaporkan
oleh Daendels atau para pejabat yang setia kepadanya (seperti J.A. van Braam,
Minister Surakarta) tidak ditemukan kecuali tersimpan di Perancis karena
Daendels melaporkan semua pelaksanaan tugasnya kepada Napoleon setelah penghapusan
Kerajaan Belanda pada tahun 1810. Sejarawan Indonesia yang banyak mengandalkan
informasi dari arsip Belanda ikut berbuat kesalahan dengan menerima kenyataan
pembangunan jalan antara Anyer-Panarukan melalui kerja rodi.
Kontroversi lain yang menyangkut pembangunan jalan ini adalah
tidak pernah disebutkannya manfaat yang diperoleh dari jalan tersebut oleh para
sejarawan dan lawan-lawan Daendels. Setelah proyek pembuatan jalan itu selesai,
hasil produk kopi dari pedalaman Priangan semakin banyak yang diangkut ke
pelabuhan Cirebon dan Indramayu padahal sebelumnya tidak terjadi dan
produk itu membusuk di gudang-gudang kopi Sumedang, Limbangan, Cisarua dan Sukabumi.
Begitu juga dengan adanya jalan ini, jarak antara Surabaya-Batavia yang
sebelumnya ditempuh 40 hari bisa disingkat menjadi 7 hari. Ini sangat
bermanfaat bagi pengiriman surat yang oleh Daendels kemudian dikelola dalam
dinas pos. Pembangunan jalan ini pun tidak terlepas dari banyaknya pekerja pribumi yang mati dan dibuang di sekitar proyek akibat kelelahan harus bekerja non stop di bawah tekanan tinggi pemerintah.
Terlepas dari segala kontroversi tersebut, sampai detik ini 200 tahun-an setelah dibuatnya jalan tersebut manfaatnya masih dapat dirasakan. denyut mobilitas ekonomi dan transportasi khususnya di Pulau Jawa sedikit banyak bergantung pada jalur ini. Setidaknya patutlah kita berterimakasih atas "tangan dingin" Daendels. Apapun yang terjadi kita tidak bisa mengubah sejarah, tidak ada yang dapat dilakukan selain mengambil hikmah dari setiap kejadian. Mari berpikir positif..
sumber :
https://id.wikipedia.org/wiki/Herman_Willem_Daendels
http://www.kompasiana.com/odiology/beratnya-beban-pantura
sumber :
https://id.wikipedia.org/wiki/Herman_Willem_Daendels
http://www.kompasiana.com/odiology/beratnya-beban-pantura
Subscribe to:
Posts (Atom)